Kamis, 16 April 2009

Tere Hanya Bermodal Rp10 Juta

Caleg Selebritas
Tere Hanya Bermodal Rp10 Juta

Theresia Ebenna Ezeria Pardede (GATRA/Edward Luhukay)Jakarta, 16 April 2009 08:58
Theresia Ebenna Ezeria Pardede alias Tere, penyanyi yang nyaleg pada pemilu lalu, untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II, mengaku hanya bermodalkan Rp10 juta untuk biaya kampanyenya.

"Saya menganggarkan Rp10 juta sebagai bujet yang realistis," ujar pemilik tembang Awal Yang Indah ini, usai jumpa pers "Anugerah Musik Indonesia 2009" garapan RCTI, Rabu (15/4) sore, di Jakarta.

"Mengenai biaya, dari awal karena saya spirit-nya bukan untuk jual-beli kursi, tapi untuk memberi perspektif baru kehidupan berdemokrasi, jadi buat saya sendiri," tambahnya.

Dengan modal tersebut, lanjut Tere, kampanye kecil digelar di berbagai pelosok desa di wilayah dapilnya. Sebanyak 20 titik tempat kampanye disambangi Tere, dengan program pemahaman atau edukasi politik kepada masyarakat. "Saya benar-benar ngeriung, sambil bawa makanan dan minuman yang sifatnya alakadarnya, tapi yang penting, masyarakat sambil ngumpul bisa mendapatkan sesuatu yang positif," katanya.

Pasca kampanye dan pemilihan umum (pemilu) pada 9 April, istri Eka Nugraha ini belum mau berkomentar banyak mengenai hasil perolehan suara sementara yang diraihnya. Menurutnya, lebih baik menunggu hasil penghitungan akhir yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, ketimbang harus berandai-andai dengan perolehan sementara.

Perolehan suara sementara dari para caleg di dapilnya, menurut Tere, bukanlah sebuah hal yang dianggap sebagai persaingan. "Saya lihat itu bukan bentuk persaingan, tapi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap para calon anggota legislatif yang dihadirkan di dapil tersebut," kata perempuan berusia 29 tahun itu.

"Kalau saya, dari awal, orientasinya bukan untuk berhitung jumlah dan hak suara untuk perolehan kursi. Tapi lebih ke pendidikan politiknya itu sendiri, dengan harapan, supaya masyarakat yang saat ini semakin punya banyak sekali tiket untuk menentukan masa depan bangsa, tidak hanya di-drive oleh elite-elite tertentu dalam pemilu. Itu yg jadi orientasi dan fokus saya," papar Tere.

"Saya hadir di politik praktis itu hanya untuk memberi perspektif baru dulu tentang politik itu sendiri. Bahwa imej legislatif yang identik dengan lembaga yang tidak punya integritas, atau caleg yang seolah-olah melulu transaksional, itu saya pengennya semakin kesini bisa semakin dihapuskan. Paling tidak, diminimalisir!" tambahnya.

Namun sayangnya, Tere mengklaim belum memiliki pikiran jika dirinya bakal terpilih menjadi wakil rakyat. Kembali caleg asal Partai Demokrat ini menegaskan bahwa dirinya baru sebatas mencoba menawarkan nuansa baru di politik dan iklim demokrasi di Indonesia. "Kalau tidak terpilih pun, saya akan kembali ke dunia seni," katanya.

"Dan mungkin untuk ke depan, saya ingin meng-upgrade lagi kemampuan analisa dan intelektualitas saya. Saya pengen melanjutkan sekolah," pungkasnya. [EL]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar