Rabu, 15 April 2009

Bahtiar Effendy Pengamat Politik Islam


Bahtiar Effendy

Pengamat Politik Islam


Bahtiar Effendy, lahir di Ambarawa, 10 Desember 1958. Sarjana IAIN Jakarta, 1986, ini meraih Master Program Studi Asia Tenggara dari Ohio University, Athens, 1988 dan Master Ilmu Politik dari Ohio State University, Colombus, OH, 1991. Gelar Doktor Ilmu Politik diperolehnya dari Ohio State University, Colombus, OH, 1994.

Pakar dan pengamat politik ini sehari-hari aktif sebagai pengajar di Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, Pascasarjana Universitas Indonesia, dan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Dia menjabat Ketua Dewan Akademi, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, 1999-sekarang dan Ketua Program Studi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2001-2004. Selain itu, dia juga menjabat Deputy Director of the Institute for the Study and Advancement of Business Ethic, 1996-sekarang.

Selain aktif menjadi narasumber talkshow mengenai politik di beberapa stasiun televisi juga aktif menulis di berbagai surat kabar dan majalah. Dia juga telah memublikasi beberapa buku, di antaranya: (1) The Nine Stars and Politics: A Study of the Nahdlatul Ulama's Acceptance of Asas Tunggal and its Withdrawal from Politics, Thesis, Ohio University, 1988; (2) Islam and the State: Transformation of Islamic Political Ideas and Practices in Indonesia, Disertation, Ohio State University, 1994; (3) Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia, Jakarta, Paramadina, 1998; dan (4) Teologi Baru Politik Islam, Yogyakarta, Galang, 2001

Ketua Dewan Akademi, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, ini mengatakan transisi demokrasi di Indonesia tanpa disadari telah membawa anomali. Adanya ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dan realitas politik. Salah satu yang menonjol, keinginan untuk tetap mempertahankan sistem pemerintahan presidensial, tetapi juga menoleransi bahkan terkesan mendorong lahirnya multipartai.

Kondisi itu, kata Doktor Ilmu Politik lulusan Ohio State University, Colombus, OH, 1994, itu jelas di luar kebiasaan langgam kelaziman ilmu politik. Biasanya, sistem presidensial dibarengi jumlah partai yang tidak terlalu banyak.

Kondisi seperti ini sangat mencemaskan pakar politik Bahtiar Effendy karena kehidupan partai politik bisa terancam. Celakanya, orang partai sendiri tidak menyadarinya. Malah menganggapnya sebagai hal biasa saja, atau hanya mengatakan sekadar efek negatif dari masa transisi dari otoritarianisme menuju demokrasi.

Pengajar di Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta ini, yang juga dikenal sebagai pengamat politik Islam, sangat mengkhawatirkan kehidupan politik Indonesia yang diwarnai dengan kapitalisasi politik. Dalam artian, politik menjadi sangat mahal dan menyebabkan persaingan kekuasaan hanya bisa diikuti orang-orang yang sudah memiliki tumpukan kapital dalam jumlah yang sangat besar.

Menurut pria kelahiran Ambarawa, 10 Desember 1958, ini tidak heran jika seorang pemimpin yang terpilih dalam mekanisme politik yang mahal biaya politiknya ini berusaha mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan. Paling tidak, mencoba mendapatkan lagi modal yang bisa dipakai untuk bertarung pada periode mendatang. ► e-ti/tsl

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar