Jumat, 17 April 2009

Jogja Undercover versiku!!

Jogja Undercover versiku!!
Yah, ingin sekali membuat bahasan ini sejak lama, akhirnya bisa terwujud juga. Beberapa tahun silam, peneliti muda Iip Wijayanto pernah mengadakan studi yang hasilnya sangat mengejutkan, mengenai virginitas di kalangan mahasiswi. Terindikasikan sebagian besar sampel penelitiannya tidak perawan lagi.

Aku awalnya tidak terlalu pedulilah, apalagi memang Iip mengambil sampel sebagian besar mahasiswi yang kuliah di kampus yang notabene bisa ditebak ke arah mana tipe pergaulannya....

Waktu masih koasistensi (praktik dokter muda) di bagian ginekologi dan kandungan, sebenarnya aku cukup banyak mendapatkan kasus akibat pergaulan terlarang tersebut. Lucu-lucu dan gemes juga kalau mengingat kembali. Ada yang ingin menggugurkan kandungannya, karena pacarnya belum lulus kuliah. Ada yang ketakutan hamil dan selaput daranya robek karena baru sekali berhubungan dengan pacarnya, pas dites kehamilan, masih negatif, kelihatan raut mukanya gembira...
Ada yang paling lucu nih, seorang mahasiswi di universitasku periksa ditemani pacarnya, kok ga dapet "tamu" udah sekian lama, eh ternyata pas diperiksa dia hamil 30 minggu lebih...

Sekarang aku kembali menemukan hal-hal tersebut, di kampusku tercinta ini, yang aku duga orangnya "bersih-bersih", ternyata banyak kejadian serupa. Contoh saja seorang pasien, mahasiswi yang cantik sekali (menurutku...), memeriksakan diri dengan keluhan tidak enak pada perutnya, belum juga datang "tamu". Aku kan selalu berbaik sangka gitu lah, sehingga terapinya masih biasa-biasa saja. :-D Beberapa hari kemudian, datang lagi dengan keluhan yang sama, tetapi dengan alasan, obatnya hilang, jatuh entah kemana...terus aku beri lagi obat yang sama, dan disarankan kontrol lagi.

Pas kontrol berikutnya, giliran temanku yang sudah sangat berpengalaman dengan kasus-kasus demikian, memeriksa mahasiswi tersebut. Yah, dia masih menduga hanya masalah hormonal biasa, sehingga diberikan obat yang biasa pula, tetapi sebenarnya berbahaya bagi orang hamil. Yah, inilah risikonya kalau pasien ga mau ngaku ketika ditanya, apalagi kita kan seringnya berbaik sangka gituww... :-). Aku yang ngerti, klo dia itu pasienku, menanyakan tentang kemunginan dugaan temanku, yah, sama aja, masih berprasangka baik :-), terus aku baru ingat: "eh, mungkin ga dia hamil??", teman bilang: "o, iya, patut dicurigai itu, duluw-duluw juga banyak kasus begitu..." walah...! Ternyata benar, pas kontrol berikutnya, diperiksa oleh temanku itu (sayang sih, bukan aku yang periksa, hehehe...). Akhirnya dia ngaku melakukan hubungan seks (itu pun setelah melalui anamnesis/wawancara yang sangat panjaaaaaang, kata temanku di statusnya). Great!! Di sinilah kami juga ditantang menjadi detektif yang hebat... :-D Hasil tes kehamilannya juga positif. Tapi obat yang diberikan teman kemarin itu, kontra indikasi dengan orang hamil, bisa-bisa malah keguguran (tapi, mungkin itu yang diharapkan oleh si mahasiswi....). Akhirnya obat distop, dan pasien hanya disuruh kontrol lagi.

Perkembangan lanjut belum jelas, karena oleh dokter lain, pasien dirujuk ke ahli kandungan, karena hasil tes kehamilannya jadi negatif (apa mungkin digugurkan ya...?? wallahu a'lamu...), yang jelas kata dokternya, ekspresi si mahasiswi senang banget, ketika tahu tesnya jadi negatif, kita tunggu perkembangannya saja...
subhanallahu.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar